Curhatan Seorang Istri Meninggalkan Suami

Posted: April 12, 2014 in Muslimah

Saya ingin mengaku kepada anda dengan sebuah maksiat yang telah saya lakukan. Saya akan menyampaikannya kepada anda, agar anda bisa membantu saya dan mengeluarkan saya dari perkara yang membelit saya. Saya telah menikah beberapa tahun lalu dengan seorang laki-laki yang banyak tersibukkan dari saya, serta tidak perhatian kepada saya sama sekali. Dia sering bertindak kasar dengan saya. Disinilah jalan saya bersama setan dimulai. Saya berkenalan dengan seorang laki2. Saya banyak berbicara dengan dia melalui HP, kemudian hubungan itupun berkembang hingga saya bertemu dengannya di tempat umum. Akan tetapi kala itu saya kembali kepada akal saya, dan memutuskan untuk meninggalkan lelaki itu, dan memurnikan diri untuk suami saya. Sungguh, saya jujur dalam meninggalkannya. Tetapi saya mendapati penyia-nyiaan suami terhadap saya. Dia terus menghalangi  hak-hak saya secara syar’i. Pada suatu kali saat dia pergi, aku menghubungi laki2 itu setelah hubungan terputus selama delapan bulan. Maka diapun menyambut saya dengan penuh kerinduan, dia mulai bertanya tentang saya, dan keadaan saya. Saya pun merasa diperhatikannya. Dia meminta untuk menemui saya, dan saya pun setuju tanpa ragu2, seakan-akan saya ingin membalas suami saya.

Kami pun bertemu dan melakukan perbuatan keji pada malam itu, wal’iyadzu billah. Disaat saya kembali ke rumah, saya merasa bahwa saya berdosa, akan tetapi saya berusaha untuk melupakan yang telah terjadi. Beberapa waktu berikutnya, saya pergi ke rumah sakit yang jauh untuk meyakinkan diriku. Maka tersingkaplah musibah, bahwa saya sedang hamil. Maka jadilah kehidupan saya menjadi hitam. Saya menyembunyikan perkara itu dari seluruh manusia. Beberapa waktu setelahnya, suami saya pulang dari bepergian. Saat saya menyambutnya, saya tidak menyambutnya seperti setiap kali dia datang, pada kali itu saya merasa benci dengannya, saya menangisi diri saya, dan saya katakan di dalam diri saya, ‘Engkaulah penyebabnya, engkaulah yang telah menyia-nyiakanku, dan engkaulah yang telah menyampaikan aku kepada musibah ini.’

Pada malam itu, karena kerasnya tangisan saya yang membuat suami saya keheranan, saya jatuh pingsan. Lalu suami saya membawa ke rumah sakit. Di sanalah terjadi perkara yang mengagetkan, dimana mereka memberi tahukan kepadanya, bahwa saya sedang hamil pada bulan yang ketiga. Maka suami saya pun sangat bergembira dengan kehamilan saya. Di mana safar dia yang terakhir adalah kurang lebih pada masa itu. Lalu dia yang malang itu menyangka bahwa saya hamil darinya. Lalu dia mengembalikan saya ke rumah, dan sekarang menjadi orang yang sangat perhatian dengan saya, serta memenuhi segala permintaan saya, dan tidak seperti sebelumnya.

Sesungguhnya saya kebingungan, saya mulai berpikir untuk menggugurkan kandungan, karena saya akan melahirkan seorang anak zina, sebagaimana saya akan melahirkan seorang anak yang tidak memiliki hubungan dengan suami saya. Saya juga telah berpikir untuk bercerai dan menikah denganlelaki itu, karena yang ada di dalam perut saya adalah anaknya. Sungguh jiwa saya telah hancur, maka saya berharap kepada anda untuk membantu saya, dan meringankan beban hati saya, serta menasehati saya.

————————

Jawab:

Ukhti, betapa kedukaan menguasai saya. demi Allah hati saya benar2 bersedih, kedua mata saya benar2 mengalirkan air mata saat saya membaca kisah anda ini.

Mengapa wahai wanita mukminah, Anda menuruti nafsu anda yang memerintah kepada keburukan? Mengapa anda berjalan di jalan kekejian? Mengapa anda memenuhi ajakan2 setan dan mengikuti langkah2nya? Tidakkah anda membaca firman-Nya:

“Hai orang2 yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah2 syaithan. Barangsiapa yang mengikuti langkah2 syaithan, maka sesungguhnya syaithan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar.” (QS: An Nur: 21).

Dimana rasa malu anda? Dimana akal anda? Dimana kehormatan rumah tangga anda? Dimana nama baik keluarga anda? Bahkan dimana Allah dari anda? Sungguh anda telah melewati batas2-Nya. Di manakah Dia? Sungguh anda telah membuat hubungan yang tidak syar’i. Maka apakah kehormatan dan nama baik seorang wanita menjadi murah seperti ini? Bukankah dengan tingkatan ini, kemuliaan itu menjadi ditawarkan dengan harga yang paling rendah? Bukankah kondisi itu telah sampai pada dibayarnya kehormatan dengan harga murah dan hina?

Sebenarnya anda tidaklah membalas suami anda sebagaimana anda sangka, akan tetapi anda telah membalas diri anda sendiri.

Wajib bagi anda untuk mengetahui, wahai saudariku, bahwa terjadinya permasalahan pada pasangan suami istri, atau kezhaliman yang terjadi dari suami, bukanlah satu alasan untuk melakukan yang diharamkan.

Disini saya tidak melepaskan kesalahan suami anda, bahkan dia turut serta memberi andil bersama anda. Dan barangkali apa yang telah terjadi adalah sebagai hukuman dari Allah Azza wa Jalla atasnya.

Sekalipun demikian, bukanlah terjerumusnya ke dalam dosa adalah selesainya dunia ini. Anda, sebagaimana saya pahami, telah bertaubat kepada Allah -kami memohon kepada Allah agar menerima taubat kita dan anda- dan ini adalah kewajiban anda, dan itu adalah rahmat Allah Tabaraka wa Ta’ala yang memberikan taufiq kepada anda untuk bertaubat.

Saya akan memberikan peringatan kepada anda terhadap perkara penting, yaitu:

Hendaknya anda memikirkan tentang penyebab kejadian yang sekarang anda alami. Segala sesuatu memiliki sebab. Renungkanlah langkah pertama yang mendorong anda kepada akibat yang menyakitkan ini agar anda bisa mengambil faidah darinya. Apakah karena menganggap remeh berbicara dengan laki-laki asing? Atau karena meremehkan pemakaian hijab yang syar’i? Ataukah karena jauh dari teman-teman yang shalihah? Ataukah karena siaran parabola? Atau juga karena website2 di internet? Atau karena kemalasan dalam menunaikan kewajiban2? Atau juga karena jauh dari lingkungan keluarga? Ataukah karena ikhtilat (campur baur laki2 dan perempuan)? Atau karena semuanya?

Saya memohon taubat yang ikhlas kepada Allah untuk kami dan untuk anda karena mencari wajah-Nya yang Maha Mulia.

Adapun berkenaan dengan masalah anak, maka jika usia kehamilan telah sampai pada fase ini, maka tidak boleh menggugurkannya. Jika anda melakukannya, maka anda telah mengumpulkan dua dosa besar sekaligus; zina dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haknya.

Perceraian anda dari suami, dan menikahnya anda dengan laki2 itu, maka itu bukanlah solusi dari permasalahan tersebut. Karena anak zina tidak dikaitkan atau dinisbatkan kepada bapaknya dan tidak dinasabkan kepadanya. Kemudian bukankah ada masa iddah setelah talak (ket: iddah untuk wanita hamil adalah sampai melahirkan), ataukah anda akan menikah pada hari perceraian itu juga? Jadi ini bukanlah solusi sebagaimana mustahil seseorang itu membuat ikatan dengan seorang wanita yang dalam pandangannya dia adalah seorang pengkhianat.

Sekalipun apa yang telah anda lakukan adalah sebuah musibah besar, dan kejahatan yang membawa malapetaka, tetapi anak yang akan datang akan menjadi anak bagi suami anda sekalipun aslinya dari hasil zina. Seorang anak yang dikandung oleh seorang wanita yang bersuami adalah miliki suaminya, sekalipun sang wanita telah berzina dengan laki2 lain. Berdasarkan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam:

“Anak milik yang punya kasur (maksudnya adalah suami), dan bagi pezina adalah tangan hampa (menurut satu pendapat: batu rajam). [HR: Muttafaqun alaih].

Dan wajib bagi anada adalah menutupi diri anda dengan tabir Allah Azza wa Jalla. Segera bertaubat dari dosa ini, dan taubat tidak akan terealisasi kecuali dengan segera meninggalkan dosa, menyesali apa yang telah terdahulu, serta bertekad bulat untuk tidak kembali kepada dosa itu selamanya.

Saya memohon kepada Allah untuk mengeluarkan kesusahan, kecemasan, dan kegundahan anda, serta mengampuni dosa anda dan menerima taubat anda.

Comments
  1. Vika says:

    Saya sudah menikah selama tiga tahun tp slama itu jg saya memendam mslh saya sendri saya tdk pernah saya bercerita masalah saya dengan siapapun karena saya sangat menghormati suami saya,tp hanya d sinilah saya ingin ikhwan atau ukhti memberi solusi kepada saya.ini adalah hal yg paling menyakitkan yang saya alami saya tidak menyangka klo suami saya punya wanita lain lg bahkan mereka sempat ingin menikah siri,tp saya yakin klo suami saya akan meninggalkan dia tp kenyataanya suami saya tetap mempertahankan wanita itu sampai akhirnya saya sakit dan msk rumah sakit baru suami saya meninggalkan dia tp bebera bln kemudian dian mengulanginya lg dgn wanita yg berbeda,tp saya yakin klo suami saya akan brubah saya tetap menyayanginya,tp akhi2 ini hati saya mulai ragu saya merasa kesabaran saya sudah habis saya hati saya sudah terlalu sakit,tp d sisi lain saya ingin mempertahankan smua ini krna saya sayang suami saya,mohon solusi atas masalah yg saya hadapi,dosakah klo saya sekarang merasa ragu dengan suami saya apa ya harus saya lakukan sekang untuk membuat hati saya tenang,terima kasih.

    • Saudari Vika yang saya hormati,

      Kekecewaan dan kesedihan merupakan reaksi yang wajar. Namun membiarkan diri untuk berada dalam kondisi negatif semacam ini tidak akan menyelesaikan persoalan yang terjadi. Maaf sebelumnya namun cobalah berpikir jernih untuk melakukan introspeksi layanan yang sudah Vika berikan selama ini kepada suami. Sebagai seorang istri, tentu dapat memperkirakan besarnya dorongan nafsu yang dimiliki suami, karena kadar setiap kita tentu bervariasi pula.

      Bicaralah dari hati ke hati dengan suami apa yang menjadi alasan mendasar dia melakukan hal tersebut. Dorong suami untuk terlibat pada kegiatan yang positif. Banyakanya waktu luang menjadi salah satu penyebab terjadinya perselingkuhan.

      Dari aspek lain, sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Diberinya Vika dugaan dan ujian sebegini untuk menguji keimanan Vika. Bersabarlah..sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar. Mohonlah petunjuk dariNya karena Allah Maha Pemberi. Allah tidak pernah mengecewakan hamba hamba yang berdoa kepadaNya. Diberikan ujian dan cobaan yang kadang kala kita pikir tak mampu menghadapinya..namun ingatlah bahwa Allah lagi Maha Mengetahui akan kemampuan hambaNya dan ALlah tidak pernah menzolimi hamba hamba Nya.

      Saran saya, Vika hentikan curiga akan kecurangan suami dengan orang ketiga. Hentikan juga doa (jika ada) “tunjukkan salah laku suami”. Sebaliknya, ubahlah doa Vika minta diberi petunjuk mengembalikan kekuatan Vika sebagai istri solehah. Minta suami diberi petunjuk menjadi suami soleh, minta suami dijauhkan dari godaan syaithan dan manusia. Minta kebahgiaan didunia dan akhirat.

      Bila datang rasa curiga, perbanyakkan istighfar. Syaithan slalu mengisi rumah tangga dengan kekisruhan agar terjadinya perceraian. Beri dukungan pada suami dalam usaha melupakan si dia. Caranya ambil semula perhatian suami, cari nilai kebaikan suami, kembalikan smula saat romantis yang terganggu dengan kehadiran si dia. Vika sayangkan rumah tangga Vika, Jadi fokus Vika sekarang ialah merawat hati sendiri, mengembalikan kepercayaan terhadap suami. Melupakan kecurangannya dan mintalah pertonlongan Allah dengan solat dan sabar.

      Setiap rumah tangga ada ujiannya, Smoga Vika dan suami terus tabah dalam mengharunginya demi meraih keredhaan Allah. Wallahu alam.

  2. nonol says:

    keren gan. saya juga punya info nih tempat terbaik untuk membeli softlens . saya sudah melihat produknya bagus dan gratis ongkos kirim
    ayo cekidot Softlens Online

  3. nenti says:

    saya sudah menikah dan memiliki 2 anak perempuan dan laki-laki,,,,selama menikah saya yang menafkahi keluarga, suami saya selalu berganti-ganti pekerjaan. malapetaka ini hadir ketika saya mengandung anak kedua saya yang lahir dalam kondisi kritis, kemarin saya baru melihat sebuah video intim antara suami dan pengasuh anak kedua saya. Pengasuh ini sudah ada dirumah saya sejak saya hamil anak kedua utk membantu menggosok pakaian dirumah karena kasihan kepada dya yang pemasukannya kurang memadai dari suaminya dan pengakuan suami saya dya telah melakukan hal tersebut dengan pengasuh anak saya sejak saat hamil sampai dengan kemarin anak saya berumur 3 bulan. Pengasuh anak saya seorg ibu yang memiliki 2 anak.

    saya hanya ingin berbagi dan meminta pendapat dari para pembaca blog ini, haruskah saya pertahankan rumah tangga saya?? dan haruskah saya beritahukan suami pengasuh saya tentang kebejatannya bersama suami saya?
    1. Suami saya sering melakukan KDRT terhadap saya terakhir yang paling parah dya menendang kaki saya sampai bengkak saat saya mengandung anak kedua saya, selanjutnya hanya tendangan n pukulan kecil

    2. Dya baru menafkahi saya 2 bulan terakhir ini

    3. Dya berselingkuh dengan wanita yang umurnya 45 tahun sedangkan suami saya baru berumur 27 tahun

    saat ini saya masih terus teringat akan video tersebut dan sangat menyakitkan, saya mohon masukannya

    Terimakasih

    • Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tercurah atas Rasulullah, keluarganya serta para sahabatnya. Amma ba’du.

      Ana memahami dari luahan hati ibu. Ibu…sesungguhnya di dalam kehidupan dunia ini tidak ada sesuatu apapun yang bersifat kekal dan abadi. Semuanya akan hancur dan berakhir kecuali Allah Ta’ala. Cinta yang harum semerbak di kala muda, kini sirna tanpa bekas. Kekasih yang dahulu dipuja ternyata kini mengecewakan. Kehidupan yang dulu terasa indah ternyata tidak bertahan lama. Harapan yang dulu melambung tinggi, kini menjadi sirna. Pada akhirnya, hanya Allah Ta’ala-lah yang Maha Kekal dan Abadi, dan semuanya akan kembali menghadap Allah untuk mempertanggung jawabkan segala apa yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia.

      Perselingkuhan adalah sebuah kesalahan besar yang sangat sulit dimaafkan oleh siapapun dari setiap pasangan suami istri yang saling mencintai dan menyayangi. Tiada yang dapat menghilangkan rasa sakit hati karena perselingkuhan tersebut selain rasa ikhlas yang benar-benar tulus dari dalam lubuk hati.

      Ibu, kemungkaran sekecil apapun yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga, apabila dibiarkan tanpa dicegah maka akan meruntuhkan pondasi rumah tangga yang akhirnya berujung pada perceraian.

      Maka dari itu, ana sarankan kepada ibu, pertama-tama hendaklah ibu mengerti bahwa apa yang terjadi dalam rumah tangga ibu merupakan salah satu ujian diantara sekian banyak ujian yang Allah timpakan kepada ibu, dan ujian itu adakalanya berupa kebaikan dan adakalanya berupa keburukan. Maka hadapi dan sikapilah setiap ujian itu sesuai dengan petunjuk Allah dan rasul-Nya di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah agar ibu meraih pahala dan keridhoan dari Allah Ta’ala.

      Manakala ujian itu berupa keburukan dan kemungkaran, maka sikap yang benar bagi ibu sebagai seorang istri yang beriman kepada Allah dan hari akhir, apabila melihat suatu kemungkaran yang dilakukan oleh suami, maka ibu tidak boleh pasrah dan menerimanya dengan begitu saja, apalagi membiarkannya terjadi berulang kali dan berlarut-larut dalam kehidupan rumah tangga ibu.

      Akan tetapi hendaknya ibu bersegera mencegah dan mengingkarinya dengan ilmu dan hikmah sebatas kemampuan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

      “Barangsiapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari)nya dengan tangannya. Apabila ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubahnya dengan lisannya (nasehat). Dan apabila ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubahnya dengan hatinya (membencinya). Dan (mengingkari kemungkaran dengan hati) itu merupakan selemah-lemahnya keimanan.” (HR. Muslim)

      Ibu… mengingkari perselingkuhan suami ibu dengan cara memberikan nasehat dan mengingatkannya akan bahaya dosa dan maksiat yang dilakukannya bagi kehidupannya di dunia dan akhirat. Jangan merasa bosan dalam menyampaikan nasehat kepadanya karena sesungguhnya ibu sedang menjalankan ibadah agung yang berpahala besar.

      Disamping itu pula, banyaklah berdoa kepada Allah agar Dia membukakan pintu hati suami anda untuk mau menerima nasehat dan peringatan serta bertaubat dari perbuatan keji tersebut.

      Ajaklah suami ibu untuk aktif menghadiri majlis-majlis ta’lim yang diajarkan di dalamnya Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang mengajarkan kebaikan-kebaikan dan memperingatkan dari keburukan-keburukan. Dan dengan ini suami ibu pun akan terbiasa berkumpul dengan teman-teman baik yang dapat membantunya bertaubat dari kebiasaan buruknya, dan mulai membangun kembali rumah tangganya yang telah dinodainya menurut bimbingan islam.

      Selain itu juga, hendaklah ibu perlakukan dan layanilah suami ibu sebagaimana mestinya, tunaikan dengan baik hak-haknya, dengarkan dan taati perintahnya yang tidak mengandung dosa, hiburlah ia tatkala sedih, dan bantulah menyelesaikan problem-problem yang dihadapinya.

      Mudah-mudahan dengan melakukan ini semua akan tumbuh dan bersemi kembali di dalam hati suami anda rasa cinta dan sayang yang telah layu atau hilang. Suami ibu akan merasa betah berada di sisi ibu. Bi-idznillah.

      Apabila ibu sudah melakukan itu semua dalam tempo yang tidak sebentar, dan hasil yang diharapkan pun ternyata tidak nampak sama sekali, dalam arti suami tidak mau bertaubat dengan taubat nasuha, namun tetap melakukan perselingkuhan dengan wanita lain, maka jangan tergesa-gesa mengambil keputusan untuk bercerai dari suami ibu, tetapi mintalah petunjuk kepada Allah dan bermusyawarahlah dengan pihak-pihak lain yang dapat membantu untuk menyelesaikan problem yang sedang menimpa ibu.

      Kemudian selanjutnya, pertimbangkan dengan matang antara maslahat dan madharat jika ibu mengambil keputusan mempertahankan rumah tangga ibu atau bercerai dengan suami. Ambil dan ikuti keputusan dan pertimbangan yang mengandung maslahat lebih besar daripada madharatnya. Dan tinggalkanlah keputusan yang mengandung madharat lebih besar daripada maslahatnya.

      Tidak perlu lah kita membalas apa yg dilakukan suami ibu dengan memberitahu suami wanita itu. Ini hny akan lebih mengeruhkan suasana. Disamping itu, ibu pastinya juga akan merasa malu dan kita tlah sama membuka aib suami maupun diri sendiri.

      Ibu…semoga dirahmati Allah, ana turut prihatin atas masalah yang tengah menimpa ibu. Semoga ibu diberi ketabahan oleh Allah.

  4. nentiaja says:

    Terimakasih atas masukannya,,, Allah terlalu baik kepada saya, dng membuka mata saya bagaimanakah suami saya,,,sebelum kejadian ini suami saya pernah ada sms dr perempuan lain yg saya tdk kenal setahun laalu hanya saya masih berpositive thinking berfikir dya hanya tergoda tetapi kejadian ini sangaat menikam hati saya n membuka takbir siapa sesungguhnya lelaki ini,,,saya sering meminta suami saya menjadi imam saat saya sholat tetapi dya sll menolak dng dalil dya tdk pandai membaca ayat quran dng benar disitulah saya merasa ya Allah inikah pemimpin keluargaku…

    Ya hanya Allah sebaik-baiknya penolong,,,saya tidak habis Fikir perempuan tua spt itu bs merusak hubungan saya n suami,,ketika saya tanya apa kekurangan saya suami saya bilang tidak ada,,,dya memohon utk dimaafkan sampai mencium2 kaki saya…jika saya sejahat mrk saya bs melakukannya tapi saya tau itu bukan hal baik n dosa besar,,,ya semoga mereka diberi hidayah dan sekarang saya belum tau apa jawabannya saya hanya bisa bersabar dan berdoa….

    Semoga kita semua dirahmati n diberkahi oleh Allah SWT amin

Leave a comment